Rencana Induk Destinasi Pariwisata Sulut dan Babel Tuntas

Penyusunan Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional (RIDPN) atau integrated tourism master plan (ITMP) Manado-Likupang (Sulawesi Utara), dan Bangka Belitung telah tuntas dan akan segera berlaku.
0
235

Jakarta – Penyusunan Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional (RIDPN) atau integrated tourism master plan (ITMP) Manado-Likupang (Sulawesi Utara), dan Bangka Belitung telah tuntas dan akan segera berlaku. Rampungnya rencana induk kedua pariwisata di kedua provinsi itu diharapkan mampu mendorong kebangkitan ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Saya mengapresiasi setinggi-tingginya karena kita sudah lama menunggu ITMP. Berkat kerja sama dan kolaborasi lintas Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Kita bisa hadir dengan solusi dengan representasi langkah kebangkitan ekonomi melalui ITMP,” tutur Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, dalam siaran persnya, Selasa, 29 Maret 2022.

Menparekraf menyebut, penerapan ITMP mampu membangkitkan ekonomi, membuka peluang usaha dan lapangan kerja di sektor parekraf. Wisata di Manado-Likupang dan Bangka Belitung kaya akan potensi alam dan keragaman budaya yang unik.

“Dengan adanya perencanaan strategis ITMP dapat memaksimalkan potensi wisata dan menjadi solusi atas permasalahan pada destinasi pariwisata di dua wilayah tersebut,” ujarnya.

Menparekraf juga optimistis dengan kolaborasi K/L dan pemda, sebagai komitmen bersama untuk mendukung penyempurnaan dan penetapan RIDPN/ITMP Manado-Likupang dan Bangka Belitung melalui Peraturan Presiden.

“Saya optimistis dapat memulai kebangkitan kita, dan para deputi kompak untuk menindaklanjuti karena kedepannya akan ada hal-hal spesifik yang akan ada tindak lanjutnya. Termasuk fokus area yang kita arahkan ke quality and sustainable tourism,” ucap Sandiaga.

“Mari kita kawal bersama agar dokumen ITMP dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Kedepannya master plan ini dapat menjadi rujukan bagi perencanaan pengembangan pariwisata untuk seluruh sektor, baik publik, swasta, dan juga masyarakat,” lanjutnya.

Diversifikasi Produk

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya menambahkan, penyiapan Rencana Induk Destinasi Pariwisata di dua provinsi ini penuh tantangan. Lantaran melibatkan 18 K/L dan dua provinsi. Kemenparekraf akan segera menerjemahkan untuk segera mengeksekusi dan bermain quick win agar bisa membangkitkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.

“Bicara ITMP Bangka Belitung, Likupang-Manado lebih ke diversifikasi produk. Semua produk nantinya akan menjadi sebuah revenue. Tapi tentu akan lebih mengarah yang lebih quality dan sustainable tourism,” papar Nia.

Nia juga menjelaskan, pasar wisatawan Tiongkok sendiri sangat besar. Perlu produk yang cukup bagus untuk dapat menarik wisatawan ke Likupang ataupun Bangka Belitung. ITMP ini nantinya akan menjadi dasar pembangunan infrastruktur dasar, penyediaan air, jalan, pelabuhan, serta pengembangan kepariwisataan yang terintegrasi.

“Tiongkok sendiri sesungguhnya kita belum tap in yang middle up class karena produk kita yang belum siap. Inilah salah satu cara untuk mencapai target yang high end,” katanya. (BRN)