Presidensi G20 Jadi Ajang Jualan Pariwisata Indonesia

Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Jakarta – Penyelenggaraan rangkaian pertemuan G20 akan memancing fokus perhatian dunia kepada Indonesia. Momen Presidensi G20 akan dimanfaatkan Indonesia untuk menunjukkan (showcasing) berbagai kemajuan kepada para delegasi yang hadir dari berbagai penjuru dunia.
“Sebagai gambaran, dalam satu pertemuan menteri kira-kira hadir hampir 800 orang. Kita gunakan untuk showcasing. Misalnya pariwisata di Jakarta, Bali, atau di kota-kota lain. Itu juga sangat baik untuk mengaktifkan kegiatan-kegiatan pariwisata yang sudah ada,” ujar Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Wempi Saputra, dalam keterangannya, Senin, 6 Desember 2021.
Presidensi G20 menunjukkan tingkat resiliensi dan daya tahan sekaligus ajang promosi komitmen dan potensi Indonesia dalam kepemimpinan global. Perhelatan G20 tersebut diharapkan mampu meningkatkan konsumsi dan investasi di Indonesia.
“Memang belum semuanya secara spesifik diukur. Mudah-mudahan konsumsi domestik mendapatkan kontribusi positif dari kehadiran dari pertemuan G20. Termasuk juga masalah investasi dari beberapa project yang ada di Indonesia,” kata Wempi.
Selaku tuan rumah Presidensi G20, Indonesia mendapat kesempatan untuk mengorkestrasi agenda pembahasan agar mendukung pemulihan ekonomi, baik di Indonesia maupun dunia.
“Untuk Presidensi G20, dalam pendekatan penyelenggaraan selalu ada dua track. Ada pendekatan Sherpa dan ada pendekatan Finance,” ujar Wempi.
Wempi menjelaskan koordinasi Jalur Sherpa oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan dukungan Kementerian Luar Negeri. Sedangkan Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia mengkoordinasi Finance Track atau Jalur Keuangan.
“Isu di sherpa track adalah isu-isu yang sangat wide, misalnya di bidang energi, kemanusiaan, antikorupsi, women empowerment, dan lain-lain. Sedangkan di finance track, itu lebih pada fiskal dan moneter. Pembahasan finance track dilakukan mulai dari tingkat Kelompok Kerja (Working Group), hingga tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral,” kata Wempi.
Indonesia akan memanfaatkan sebaik mungkin penyelenggaraan Presidensi G20 ini agar tak hanya mampu mendukung pemulihan ekonomi global. Tapi juga memberi nilai tambah bagi pemulihan domestik dan aktivitias ekonomi masyarakat. (BRN)