Lippo Karawaci Bidik Konsumen Milenial

PT Lippo Karawaci Tbk optimistis prospek bisnis properti semakin cerah. Hal itu tercermin dari pertumbuhan pendapatan perseroan sebesar 44,2 persen hingga kuartal-III 2021. 
0
142

Jakarta – PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) membidik calon konsumen properti dari kelompok milenial. Hal ini seiring adanya kecenderungan konsumen segmen milenial yang memilih properti sebagai instrumen investasi dan menjadikan properti sebagai aset fungsional.

LPKR tengah menyiapkan sejumlah strategi bisnis untuk menangkap arah tren tersebut. Perseroan berhasil menyajikan produk yang berharga terjangkau dengan desain yang sesuai selera keluarga milenial.

“Kami menggandeng Alex Bayu (desainer interior) untuk menyajikan rumah yang harganya terjangkau. Lebih kecil namun memaksimalkan space utilization, serta menitikberatkan functionality. Contohnya setiap ruangan perlu ada cross ventilation, dan tentu kita mengimplementasikan cara kehidupan baru dengan work from home dan lain sebagainya,” jelas Chief Executive Officer (CEO) PT Lippo Karawaci Tbk, John Riady, dalam keterangan resminya, Rabu, 1 Maret 2021.

Dia menjelaskan, saat ini masyarakat sudah akrab dengan aktivitas hibrid, bertemu secara daring maupun luring. Berkaca dari situasi sekarang, LPKR merancang produk yang juga mengikutsertakan ruangan kantor kecil di tiap rumah.

“Barangkali mungkin satu tidak cukup, karena juga ada anak-anak yang ikut sekolah daring. Jadi saya pikir ini perkembangan yang sangat baik untuk Indonesia. Sekarang kita lihat properti sebagai salah satu mesin penggerak ekonomi di masa pemulihan ini,” ungkapnya.

John menambahkan, perseroan mencatatkan pertumbuhan permintaan hunian. Hal itu tercermin dari pertumbuhan pendapatan perseroan sebesar 44,2 persen hingga kuartal-III 2021. “Sampai saat ini realisasi kinerja industri properti sesuai prediksi. Untuk itu perseroan melihat industri properti nasional memiliki prospek yang cerah untuk memetik pertumbuhan berkesinambungan,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan ada beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan bisnis properti, antara lain tingkat kepemilikan rumah yang masih cukup rendah. Bahkan di kota-kota besar seperti Jakarta masih sekitar 40 persen hingga 50 persen.

Seiring prospek cerah industri properti, Lippo Group masih memiliki land bank atau lahan kosong sekitar 2.000 hektare. Lahan tersebut tersebar di Cikarang, Makassar, dan beberapa kota lainnya. (BRN)